Belajar dari Kegagalan Andre Onana: Kiper Ambisius yang Tersesat di Kekacauan MU

4 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta Ketika Andre Onana direkrut Manchester United pada musim panas 2023, banyak yang percaya langkah itu akan menjadi titik balik klub. Kehadirannya dianggap sebagai simbol modernisasi, meninggalkan era panjang David de Gea.

Onana didatangkan bukan hanya karena kualitas penyelamatan, tetapi juga kemampuan membangun serangan dari belakang. Ia diharapkan menjadi pondasi bagi sistem Erik ten Hag, seorang kiper yang bisa sekaligus berperan sebagai playmaker.

Namun, realita di Old Trafford jauh dari ekspektasi. Dua tahun berselang, Onana justru harus meninggalkan United untuk bergabung dengan Trabzonspor. Perjalanan singkatnya mencerminkan rapuhnya hubungan antara kiper dan lingkungan di sekitarnya.

Kisah Onana di United menjadi pengingat bahwa talenta individu tidak selalu cukup jika tidak didukung stabilitas tim. Bagaimana perjalanan lengkapnya hingga berakhir seperti ini?

Onana: Dari Ajax, Inter, Hingga Tantangan di United

Di Ajax, Onana menemukan panggung ideal. Rotasi rapi Ten Hag memberi rasa aman untuk mengambil risiko, sementara pola permainan tim jelas mendukung gaya mainnya. Begitu pula di Inter, di bawah Simone Inzaghi, ia dilindungi oleh pertahanan solid dan rekan-rekan yang nyaman dalam penguasaan bola.

Dalam sistem yang terstruktur, kualitas Onana terlihat nyata. Ia mampu mengubah tekanan menjadi peluang hanya dengan satu umpan, memainkan peran penting dalam perjalanan Ajax ke semifinal Liga Champions 2019 dan Inter ke final edisi 2023.

Namun di Manchester, semua itu hilang. Cedera di lini belakang, lini tengah yang sulit mengendalikan laga, dan pressing lini depan yang tidak konsisten membuat Onana kehilangan ritme. Untuk kiper yang permainannya bertumpu pada kejelasan dan keyakinan, kekacauan ini justru memperlihatkan kelemahannya.

Awal Sulit dan Serangkaian Kesalahan

Sejak awal, perjalanan Onana di United sudah penuh cobaan. Dalam laga debut Premier League melawan Wolverhampton, ia lolos dari hukuman penalti akibat tekel ceroboh. Lalu di Liga Champions, kesalahan fatal menghadapi Bayern Munich membuatnya harus meminta maaf secara terbuka.

Puncak keterpurukannya terjadi di Istanbul saat melawan Galatasaray. Umpan buruk, kesalahan distribusi, dan gol-gol mudah membuat performanya dipertanyakan. Untuk seorang kiper yang direkrut guna meningkatkan level tim, malam itu justru menegaskan kerentanannya.

Meski sempat bangkit dengan serangkaian performa solid di 2024, inkonsistensi kembali menghantuinya. Kesalahan kecil berubah menjadi narasi besar, dan rasa percaya diri suporter pun memudar. Onana tak lagi dianggap solusi, melainkan sumber kecemasan.

Kontroversi, Tekanan, dan Perpisahan

Di luar lapangan, Onana juga tidak lepas dari sorotan. Perselisihannya dengan Nemanja Matic terkait De Gea hanya memperbesar keretakan dengan publik. Bayangan konflik lamanya bersama timnas Kamerun di Piala Dunia 2022 kembali menyeruak, memperkuat citra kiper yang rentan terisolasi.

Tekanan semakin berat setelah kesalahannya melawan Lyon di Liga Europa dan kemudian blunder kontra Grimsby Town di ajang piala domestik. Pada titik itu, kesabaran klub dan fans benar-benar habis.

Kembalinya Onana ke pramusim dengan kondisi cedera dan permintaan kontrak baru justru makin memperburuk suasana. Hubungan dengan pelatih Ruben Amorim pun merenggang. Akhirnya, keputusan melepasnya ke Trabzonspor terasa tak terelakkan lagi.

Penutup: Harapan yang Tidak Pernah Terpenuhi

Onana datang ke United dengan status kiper modern, seorang pengubah permainan. Namun, di Old Trafford, ia lebih sering mencerminkan kekacauan tim daripada memberi ketenangan.

United sejatinya butuh kiper yang bisa jadi penopang stabilitas, bukan yang ikut terombang-ambing oleh kondisi. Senne Lammens kini diberi tugas untuk mengisi peran yang gagal dipenuhi Onana.

Bagi Onana, kisah di United bukan tentang kualitas yang hilang, melainkan soal waktu dan tempat yang salah. Ia tetap kiper hebat di tim yang terorganisir, tapi di Old Trafford, jalan cerita berbeda.

Read Entire Article