Apa itu Buck Moon? Ini Penjelasan Fenomena Bulan

Apa itu Buck Moon. Foto hanya ilustrasi, bukan yang sebenarnya. Sumber: Pexels/Mian Rizwan

Ketika melihat bulan di langit malam, terkadang ada rasa tenang dan dapat membuat berpikir panjang. Dari banyak fenomena bulan, Buck Moon ini menjadi yang spesial, terlebih lagi karena selalu muncul pada saat bulan Juli. Apa itu Buck Moon?

Fenomena ini bukan hanya bulan purnama biasa, ada makna budaya dan sisi ilmiahnya juga yang tidak bisa disepelekan. Jika tidak tahu dengan fenoma alam yang satu ini, ada informasi lengkap yang dapat menambah wawasan tentang bulan.

Apa itu Buck Moon sebagai Fenomena Bulan

Apa itu Buck Moon. Foto hanya ilustrasi, bukan yang sebenarnya. Sumber: Pexels/Nikola Tomašić

Apa itu Buck Moon? Mengutip dari buku Terminologi Bulan Dari Berbagai Peradaban dan Negara, Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar, (2023), Buck Moon merupakan istilah untuk bulan purnama pertama di Juli.

Nama ini diambil dari tradisi masyarakat adat Amerika Utara yang suka memberikan nama fase bulan sesuai sama kejadian alam di sekitarnya. Buck itu maksudnya rusa jantan, yang di pertengahan musim panas lagi mulai menumbuhkan tanduk baru, cocok dengan waktu munculnya purnama ini.

Buck Moon sering dianggap lambang pertumbuhan dan pembaruan di siklus alam. Selain itu, fenomena ini terkadang juga disebut Bulan Guntur (Thunder Moon), karena sering munculnya bersama sama musim badai petir di Amerika Serikat.

Nama ini menunjukkan kalau budaya dan alam bisa saling terhubung memberikan nama ke fenomena langit seperti ini. Secara astronomi, Buck Moon biasanya muncul waktu matahari lagi di titik tertingginya, sementara bulan justru ada di posisi terendah di langit malam.

Posisi berlawanan ini dikenal sebagai Major Lunar Standstill, karena orbit bulan lagi miring terhadap ekuator langit bumi. Efeknya, bulan kelihatan lebih rendah dari biasanya, membuat malam jadi terasa beda.

Fenomena Buck Moon ini bisa dinikmati di berbagai belahan dunia, mulai dari Amerika Serikat, India, sampai Eropa. Waktu kemunculannya beda-beda, tapi rata-rata, pengamat hanya ada waktu sekitar 30 sampai 60 menit untuk bisa menikmati momennya.

Baca juga: Apa Itu Fenomena Aphelion dan Dampaknya terhadap Cuaca di Indonesia

Itulah sedikit penjelasan mengenai apa itu Buck Moon. Jadi, dengan nama yang unik, nilai budaya, dan keistimewaan astronomi yang dibawa, Buck Moon menjadi salah satu fenomena langit yang selalu ditunggu tiap tahun. (RIZ)