Alasan Tahun Ajaran Baru Mulai di Bulan Juli, Bukan di Januari

1 month ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 Shutter StockIlustrasi anak berangkat sekolah. Foto: Shutter Stock

Tahun ajaran baru 2025/2026 akan segera dimulai. Tapi, pernahkah Anda bertanya-tanya, kenapa tahun ajaran baru anak sekolah dimulai pada bulan Juli? Kenapa tidak bulan Januari berbarengan dengan awal tahun baru?

Moms, sebenarnya pendidikan di Indonesia pada awalnya menetapkan bulan Januari sebagai awal tahun ajaran baru dan bulan Desember sebagai akhir tahun ajaran. Namun, sejak tahun 1979, kebijakan tersebut berubah dengan merombak waktu tahun ajaran baru menjadi bulan Juli. Hal tersebut ditandai dengan UU No. 0211/U/1978 yang mengatur tentang pengunduran tahun ajaran baru, yaitu memulainya di bulan Juli dan mengakhirinya di bulan Juni.

Perubahan tersebut terjadi saat Daoed Joesoef menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Ia menjabat di zaman orde baru sejak tahun 1978 hingga 1983. Sebuah pemikiran baru tentu bisa memunculkan beragam reaksi. Begitu pula dengan kebijakan Pak Menteri yang mengubah waktu tahun ajaran baru saat itu.

 ShutterstockIlustrasi anak laki-laki dan perempuan sekolah. Foto: Shutterstock

Salah satu yang menentang kebijakan Daoed Joesoef kala itu adalah Prof. Soenarjo yang menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri saat itu. Menurut Soenarjo, tak selayaknya peserta didik dijadikan kelinci percobaan akibat berubahnya sistem pendidikan.

Ali Sadikin, Gubernur DKI Jakarta kala itu, juga memberi kritik senada. Ia menyatakan bahwa menteri tak bisa seenaknya mengubah sistem pendidikan .

Menghadapi berbagai pertentangan itu, Daoed Joesoef tetap berkukuh menyuarakan pendapatnya dan alasan di balik pengambilan kebijakan itu. Bahkan, untuk merealisasikan pengunduran waktu tahun ajaran baru, ia mengeluarkan kebijakan untuk mengundur kelulusan peserta didik dan mengisi waktu tunggu dengan mengajarkan materi tambahan.

 Shutter StockIlustrasi anak berangkat sekolah. Foto: Shutter Stock

Terbayang kan, kalau anak Anda seharusnya sudah lulus di bulan Desember tapi tiba-tiba harus menunggu atau mengundur kelulusannya selama enam bulan ke depan? Bagaimana juga dengan biaya sekolahnya? Daoed Joesoef juga membuat keputusan, bahwa wali murid hanya perlu membayar 50 persen biaya SPP selama jeda waktu pengunduran tahun ajaran baru.

Tapi sebenarnya apa alasan di balik pengambilan kebijakan tersebut? Berikut kumparanMOM merangkum ulasannya:

Alasan di Balik Kebijakan Tahun Ajaran Baru di Bulan Juli

1. Tahun ajaran baru yang jatuh pada bulan Januari menyulitkan proses perencanaan pendidikan

 Irfan Adi Saputra/kumparanIlustrasi upacara bendera 17 Agustus-an. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan

Melihat dari pengalaman di tahun-tahun sebelumnya, ternyata tahun ajaran baru yang dimulai pada bulan Januari kontras dengan akhir tutup buku anggaran. Oleh karena itu, kebijakan ini dibuat untuk menyesuaikan dana anggaran awal tahun.

2. Mempertimbangkan penetapan ajaran baru di luar negeri

Mendaftarkan anak ke sekolah dasar berbahasa asing, ya atau tidak? Foto: ShutterstockMendaftarkan anak ke sekolah dasar berbahasa asing, ya atau tidak? Foto: Shutterstock

Daoed Joesoef kala itu mempertimbangkan masa depan anak-anak Indonesia yang ingin melanjutkan sekolah ke luar negeri. Pasalnya, tahun ajaran baru di luar negeri rata-rata dimulai pada bulan Juni. Sehingga, kebijakan tahun ajaran baru ini diharapkan bisa memudahkan peserta didik Indonesia yang ingin melanjutkan sekolah ke luar negeri.

3. Libur panjang bulan Desember bertepatan dengan musim hujan

 TORWAISTUDIO/ShutterstockIlustrasi Anak Bermain Hujan. Foto: TORWAISTUDIO/Shutterstock

Selain dua hal di atas, salah satu yang jadi pertimbangan pak menteri adalah kondisi cuaca di Indonesia. Bulan Desember yang merupakan waktu libur panjang anak-anak bertepatan dengan musim hujan. Agar anak-anak bisa menikmati waktu liburnya, Daoed Joesoef pun berinisiatif mengubah waktu tahun ajaran baru menjadi bulan Juli.

Nah, bagaimana menurut Anda, Moms? Kira-kira tahun ajaran baru lebih enak dimulai pada bulan Januari atau Juli, ya?

Read Entire Article