
MASSIMILIANO Allegri mengakui kelemahan AC Milan setelah timnya kalah 1-2 dari Cremonese di San Siro pada laga pembuka Serie A 2025/26. Pelatih yang baru kembali menukangi Rossoneri itu menilai timnya kurang determinasi dan terlalu mudah kebobolan.
“Kami menciptakan delapan peluang, tapi perbedaannya ada pada bagaimana kamu menyerang dan bertahan dengan determinasi,” ujar Allegri kepada DAZN Italia.
“Kami kebobolan dua gol yang sebenarnya bisa dihindari dengan sedikit lebih fokus. Untungnya ini baru laga pertama, masih ada waktu untuk memperbaiki.”
Allegri menurunkan formasi dasar 3-5-2 yang fleksibel menjadi 4-3-3, dengan Pervis Estupiñán dan Alexis Saelemaekers sebagai kunci di sisi sayap. Namun, Estupiñán ditarik keluar di babak pertama setelah kesulitan menjaga lini belakang.
Menurut Allegri, kekalahan Milan bukan karena kurangnya pemain baru. “Ini bukan soal siapa yang ada atau tidak ada di lapangan. Cremonese layak menang karena bermain disiplin, sementara kami membuat dua kesalahan fatal. Masalahnya ada di mentalitas, bukan personel,” tegasnya.
Ia menyoroti lemahnya organisasi pertahanan, terutama saat menghadapi umpan silang. “Kami harus belajar menutup ruang lebih baik. Tidak bisa ada lima pemain bertahan menghadapi tiga lawan tapi tetap membiarkan sundulan bebas. Begitu juga membiarkan lawan menusuk ke garis akhir tanpa tekanan.”
Allegri juga menyinggung kondisi striker Santiago Gimenez yang tampil di bawah performa. Penyerang asal Meksiko itu terlambat bergabung di pramusim dan terlihat belum bugar. “Santiago sudah berusaha maksimal, bahkan punya peluang lewat sundulan di akhir laga, tapi jelas kondisinya belum 100 persen,” kata Allegri.
Kekalahan ini membuat atmosfer di San Siro kembali penuh tekanan setelah musim lalu Milan terpuruk di papan tengah. Namun, Allegri mencoba tetap optimistis. “Kami harus mengubah hal negatif menjadi positif. Pekan depan melawan Lecce juga tidak akan mudah. Jika hanya ingin bermain indah tanpa kerja keras, kami bisa kalah dari siapa pun.” (Football-Italia/Z-2)