Shigeru Ishiba memutuskan untuk mundur sebagai perdana menteri Jepang. Ekonomi Jepang yang terpuruk menjadi salah satu alasan keputusan ini diambil Ishiba.
Ishiba pun telah menginstruksikan kepada Partai Demokrat Liberal (LDP) untuk mengadakan pemilihan kepemimpinan darurat.
"Saya ingin menyerahkan tongkat estafet kepada generasi berikutnya," kata Ishiba, Minggu (7/9).
Ekonom dari Meiji Yasuda Research Institute, Kazutaka Maeda, mengatakan mundurnya Ishiba sebagai perdana menteri tidak terelakkan.
"Mengingat tekanan politik yang meningkat terhadap Ishiba setelah kekalahan LDP berulang kali di pemilu, pengunduran dirinya tak terelakkan," kata Maeda, dikutip dari Asahi Shimbun, Senin (8/9).
Ishiba ingin menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan partai dan Jepang kepada generasi baru. Namun, kira-kira siapa sosok potensial yang akan menggantikan Ishiba?
Pasar Jepang saat ini fokus pada kemungkinan Ishiba digantikan oleh sosok yang mendukung kebijakan fiskal dan moneter yang lebih longgar. Tokoh yang dinilai cocok dengan deskripsi ini adalah Sanae Takaichi, politisi veteran LDP yang mengkritik kenaikan suku bunga Bank Jepang.
Takaichi kalah tipis dari pemilihan pemimpin LDP tahun lalu. Ia juga dikenal sebagai sosok konservatif dan sering mengunjungi Kuil Yasukuni untuk menghormati korban perang. Kuil Yasukuni merupakan kuil yang dipandang oleh sejumlah negara Asia sebagai simbol militerisme masa lalu.
Koizumi merupakan anak dari mantan perdana menteri Junichiro Koizumi. Dikutip dari Reuters, jika Koizumi terpilih jadi perdana menteri, maka dia akan menjadi perdana menteri termuda di era modern.
Sama seperti Takaichi, Koizumi juga mencalonkan diri dalam pemilihan pemimpin LDP tahun lalu. Ia menampilkan dirinya sebagi seorang reformis yang mampu memulihkan kepercayaan publik terhadap partai yang dilanda skandal.
Tidak seperti Takaichi yang meninggalkan pemerintahan usai kalah dalam pemilihan pemimpin partai tahun lalu, Koizumi tetap dekat dengan Ishiba sebagai menteri pertanian.
Koizumi juga merupakan lulusan Columbia University.
Hayashi merupakan Kepala Sekretaris Kabinet Jepang sejak era mantan perdana menteri Fumio Kishida. Posisi yang dipegang Hayashi ini sangat penting, dan dia juga merangkap sebagai juru bicara pemerintah.
Hayashi telah memegang berbagai jabatan penting seperti menteri pertahanan, menteri luar negeri, dan menteri pertanian. Dia juga sering ditunjuk sebagai pejabat sementara jika ada pejabat petahanan yang mengundurkan diri.