
VARISES adalah kondisi saat pembuluh darah vena membengkak, membesar, dan tampak menonjol di bawah permukaan kulit. Secara visual, varises terlihat seperti pembuluh darah berwarna biru atau ungu, berkelok, dan menonjol. Kondisi ini umumnya memburuk seiring waktu jika tidak ditangani dengan baik.
Varises paling sering muncul di kaki karena tekanan gravitasi yang lebih besar saat berdiri atau berjalan. Kondisi ini merupakan salah satu manifestasi dari Chronic Venous Insufficiency (CVI) atau Insufisiensi Vena Kronis.
Meski bisa dialami siapa saja, wanita memiliki risiko lebih tinggi, utamanya karena pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang melemahkan dinding vena, terutama saat hamil.
Faktor Risiko Utama:
- Genetik: Memiliki riwayat keluarga dengan varises meningkatkan risiko hingga 90%.
- Aktivitas statis: Berdiri atau duduk lebih dari 6 jam sehari bisa meningkatkan risiko hingga 50%.
- Obesitas: Indeks massa tubuh (IMT) di atas 30 memberi tekanan ekstra pada vena.
- Kontrasepsi hormonal jangka panjang: Penggunaan jangka lama dapat memperlemah struktur pembuluh darah.
Menurut Dokter Spesialis Bedah Sub-spesialis Bedah Vaskuler, Charley Dokma Tua Simanjuntal menyampaikan, secara statistik, hampir 50% manusia di dunia akan mengalami varises. "Tinggal menunggu waktu saja, apalagi jika faktor risikonya ada," kata dia.
Waspadai Gejala Awal:
- Tungkai terasa berat atau nyeri pegal
- Kram otot, terutama malam hari
- Pembengkakan tungkai
- Rasa gatal atau panas di sekitar vena
- Sensasi kesemutan atau terbakar
Jika mengalami salah satu gejala di atas, konsultasikan segera ke dokter bedah vaskular. Deteksi dini sangat penting agar penanganan lebih efektif.
Cara Mencegah Varises:
- Aktif bergerak: Olahraga seperti berenang dan bersepeda sangat dianjurkan.
- Kelola berat badan: Menurunkan 5 kg bisa mengurangi tekanan vena hingga 20%.
- Ubah postur tubuh: Hindari posisi duduk atau berdiri statis lebih dari 1 jam.
- Gunakan stoking kompresi ringan (15–20 mmHg) secara preventif.
Pilihan Penanganan:
- Jika varises sudah terjadi, ada empat pendekatan yang dapat dilakukan:
- Terapi konservatif: Modifikasi gaya hidup dan penggunaan stoking kompresi.
- Terapi farmakologis: Obat-obatan untuk memperkuat dinding vena dan sirkulasi.
- Prosedur minimal invasif: Seperti laser endovenous atau skleroterapi.
- Intervensi bedah: Jika kondisi sudah parah dan tidak merespons terapi lain.
Jangan abaikan varises. Deteksi dan penanganan sejak dini bisa mencegah komplikasi serius. Konsultasikan dengan dokter bedah vaskular jika mengalami gejala. (Z-10)