
ISRAEL mengumumkan kesepakatan ekspor gas alam terbesar dalam sejarahnya denan memasok Mesir senilai US$35 miliar hingga 2040. Langkah ini menjadi bagian dari strategi Israel untuk memperkuat posisinya sebagai eksportir energi utama di kawasan Mediterania timur.
Gas tersebut akan diambil dari ladang lepas pantai Leviathan, salah satu cadangan terbesar di wilayah tersebut. Ladang itu dikelola oleh Chevron bersama perusahaan Israel, Ratio dan NewMed Energy.
Kesepakatan baru ini memperluas perjanjian yang telah ada dengan Blue Ocean Energy ke pasar Mesir. Berdasarkan ketentuan terbaru, Leviathan akan memasok sekitar 130 miliar meter kubik (BCM) gas alam atau lebih dari dua kali lipat kontrak awal sebesar 60 BCM yang berakhir pada akhir dekade ini.
Pengiriman akan berlangsung hingga 2040 atau sampai volume kontrak terpenuhi.
Sejak mulai beroperasi, Leviathan telah mengirimkan sekitar 23,5 BCM gas ke Mesir. Saat ini, pasokan tetap di angka 4,5 BCM per tahun melalui kontrak jangka panjang, ditambah penjualan harian ad hoc.
Pengumuman kesepakatan ini mendorong kenaikan harga saham mitra Leviathan. Ratio LP naik 5%, NewMed Energy menguat 4,5%, dan Delek Group naik 3,7%.
Kesepakatan akan dijalankan dalam dua tahap. Tahap pertama mencakup penjualan 20 BCM gas, tanpa memerlukan persetujuan regulasi khusus, tetapi bergantung pada penyelesaian pipa baru menuju reservoir Leviathan serta jalur pipa Ashdod dan Ashkelon yang sempat tertunda akibat perang.
Proyek ini diperkirakan rampung awal 2026 yang akan menambah kapasitas ekspor ke Mesir sebesar 2 BCM per tahun.
Tahap kedua meliputi penjualan tambahan 110 BCM yang memerlukan pembangunan pipa baru dari Ramat Hovav ke Nitzana di selatan Israel serta persetujuan dari Menteri Energi Eli Cohen. Persetujuan ini diperkirakan memicu kritik publik, seiring temuan sementara Komite Dayan yang memperingatkan cadangan gas alam Israel bisa habis dalam 20 tahun jika ekspor diperluas.
Meski demikian, pada Juni tahun lalu, Komisioner Perminyakan Kementerian Energi memberi sinyal bahwa volume ekspor tambahan dari Leviathan di masa depan dapat mencapai 118–145 BCM. Meskipun belum bersifat mengikat, pernyataan ini membuka jalan bagi tercapainya kesepakatan besar tersebut. (Haaretz/I-2)