
MENTERI Luar Negeri RI Sugiono menyampaikan bahwa pemerintah berencana menyalurkan bantuan beras sebanyak 10 ribu ton untuk Palestina melalui jalur darat.
"Kita akan mengirimkan bantuan 10 ribu ton beras. Menurut kami, kalau dilakukan itu sebaiknya lewat jalur darat. Itu yang kita upayakan," kata Sugiono dalam keterangan di Jakarta, Kamis (7/8).
Dia juga menambahkan bahwa waktu pelaksanaan pengiriman beras tersebut masih belum ditentukan.
Selain rencana itu, Indonesia menerima undangan untuk menyalurkan bantuan melalui udara (airdrop) yang dikoordinasikan oleh Yordania dan Uni Emirat Arab (UEA). "Ini bantuan (airdrop) di luar beras ya. Bantuan lain," tambahnya tanpa merinci jenis bantuan yang akan dikirim lewat airdrop tersebut.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyatakan kesiapan untuk merawat warga Gaza yang menjadi korban perang di Pulau Galang, Kepulauan Riau. Menlu Sugiono mengungkapkan bahwa rencana ini telah disampaikan Presiden Prabowo dalam kunjungannya ke negara-negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk.
"Waktu itu Pak Presiden sudah menyampaikan bahwa Indonesia terbuka untuk merawat korban dengan anak-anak, orang tua, perempuan yang membutuhkan perawatan medis ke Indonesia," lanjutnya.
Presiden Prabowo melakukan pembicaraan dengan sejumlah pemimpin negara Timur Tengah. Namun pelaksanaannya masih memerlukan kesepakatan lebih lanjut dengan berbagai pihak, termasuk negara tetangga Palestina.
"Tentu saja dengan satu setujuan dari seluruh pihak terkait di sana," paparnya.
Dia menegaskan bahwa keputusan ini belum final dan masih dalam tahap persiapan. Namun pemerintah siap jika sewaktu-waktu program ini dilaksanakan.
"Makanya kalau itu tiba-tiba terjadi, kita sudah siap begitu aja. Kita menyiapkan diri. Waktu itu belum pasti tanggalnya, tanggal berapa," paparnya.
Sugiono menyebut target awal yang disampaikan adalah merawat 1.000 anak dan korban luka, termasuk kemungkinan membawa keluarga mereka ke Indonesia. (I-2)