
HIMPUNAN Bank Perekonomian Rakyat Syariah Indonesia (Himbarsi) mendorong anggotanya berkompetisi secara sehat. Untuk pertama kalinya, Himbarsi menggelar BPR Syariah (BPRS) Award, sebuah ajang penghargaan yang dirancang untuk mendorong kemajuan industri perbankan syariah, khususnya BPR Syariah.
"Kami bekerja sama dengan lembaga riset independen Karim Consulting Indonesia. Ajang ini bertujuan membangun ekosistem perbankan syariah yang kompetitif, kolaboratif, dan inovatif," ungkap Ketua Umum Himbarsi Alfi Wijaya, di Bandung, Kamis (7/8) malam.
Didampingi Sekretaris Jenderal Himbarsi, Muhammad Hadi Mauliddin Nugraha. dia menambahkan penghargaan ini diinisiasi sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat performa dan jaringan kolaborasi antar pelaku BPR Syariah.
“Digelarnya BPR Syariah Award bertujuan untuk tiga hal utama. Pertama, menciptakan iklim kompetisi yang sehat. Kedua, memberikan apresiasi atas kinerja unggul. Ketiga, memperkuat kolaborasi BPRS dengan berbagai mitra eksternal,” tandasnya.
Apresiasi inovasi
Dalam BPRS Award perdana ini, Himbarsi menggulirkan penghargaan khusus untuk produk Tabungan Ukhuwah, yang dinilai memiliki nilai inovatif dan berdampak langsung terhadap inklusi keuangan masyarakat.
Selain itu, Himbarsi juga memberikan penghargaan kepada kemitraan strategis antara BPR Syariah dan berbagai lembaga keuangan serta non-keuangan.
Penghargaan tahun ini diberikan kepada BNI Syariah dan Bank CIMB Niaga Syariah sebagai mitra terbaik dalam membangun sinergi dengan BPR Syariah.
Mitra lainnya yang juga mendapat penghargaan ialah PT Asuransi Jiwa Syariah Al Amin, PT Penjaminan Kredit Daerah Banten (Jamkrida Banten) - Unit Usaha Syariah, PT Azhar Mitra Utama, PT Wijaya Intan Nuryaksa, dan PT Mitrasoft Global Perdana
“Dengan apresiasi ini, kami ingin mendorong mitra lainnya untuk meningkatkan kontribusi mereka terhadap ekosistem syariah. Kompetisi dan kolaborasi harus berjalan beriringan,” imbuh Alfi.
Penilaian
Dalam pelaksanaan penghargaan, Himbarsi memprioritaskan transparansi. Penilaian BPRS Award sepenuhnya diserahkan kepada Karim Consulting Indonesia dengan pendekatan berbasis data dan metodologi ilmiah.
“Kami tidak menginginkan award ini dikotori oleh kepentingan sponsor. Oleh karena itu, proses penilaian kami serahkan sepenuhnya kepada tim independen,” tegas Alfi.
Penilaian dilakukan melalui dua pendekatan utama, yaitu aspek keuangan dan non-keuangan.
Aspek keuangan mencakup Ekspansi pembiayaan, Dana pihak ketiga (DPK),
Kualitas pembiayaan (NPF), Efisiensi operasional (BOPO) dan Tingkat profitabilitas.
Sementara aspek non-keuangan meliputi Proporsi pembiayaan UMKM, Inovasi produk pembiayaan, Penggunaan teknologi seperti cash management system dan virtual account dan Volume pembiayaan linkage dengan mitra.
Alfi menambahkan semua data dikumpulkan dan dianalisis secara objektif oleh tim Karim Consulting untuk memastikan kepercayaan publik terhadap hasil penghargaan ini.
Ekosistem syariah tangguh
Alfi mengungkapkan Himbarsi berharap BPRS Award dapat menjadi pemantik semangat baru bagi pelaku BPR Syariah. Mereka bisa terpacu untuk meningkatkan kinerja, memperluas kolaborasi, dan memperkuat peran dalam pembangunan ekonomi umat.
“Kami ingin semangat kompetisi dan kolaborasi ini menjadi fondasi menuju perbankan syariah yang lebih inklusif, sehat, dan berdampak,” tandasnya.