
FORUM Komunikasi Pimpinan Daerah Kota Sukabumi, Jawa Barat, melakukan pemeriksaan kualitas beras yang beredar di pasaran. Upaya dengan inspeksi mendadak ke pusat perbelanjaan modern maupun pasar tradisional itu dilakukan di sejumlah titik, Jumat (8/8).
Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, mengatakan langkah yang dilakukan Forkopimda ini untuk mengecek kualitas beras yang beredar di pasaran. Pengecekan untuk memastikan harga, bobot, dan mutu beras sesuai standar pemerintah.
"Kami melakukan pengecekan langsung ke sejumlah pasar dan pusat perbelanjaan modern untuk memastikan beras yang dijual kepada masyarakat memiliki kualitas yang baik, bobot yang sesuai, dan harga yang wajar," ujarnya di sela kegiatan, Jumat (8/8).
Secara umum, sebut dia, hasil pengecekan dan pemeriksaan, harga dan bobot beras sudah sesuai standar. Namun secara kualitas ditemukan beberapa merek beras berkadar air cukup tinggi.
"Di supermarket ada beberapa merek beras yang kadar airnya cukup tinggi. Ada yang mencapai 14,9%," ujarnya.
Sesuai standard ketentuan pemerintah, sebut dia, seharusnya kadar air maksimal di kisaran 14%.
"Kadar air yang tinggi secara kualitas bisa mempercepat kerusakan beras. Dari yang biasanya bisa bertahan 5-6 bulan, kualitasnya bisa berkurang jadi 2-3 bulan," ungkapnya.
Diduga, tingginya kadar air beras akibat kelembapan udara maupun paparan pendingin ruangan. Karena itu, nanti akan dicek ulang dengan metode penggelaran beras.
Bobby menegaskan, Pemerintah Kota Sukabumi akan memberikan pembinaan kepada penggilingan beras agar proses pengolahan gabah sesuai standar.
"Kami harus pastikan beras yang dikonsumsi masyarakat aman dan berkualitas," pungkasnya.