
Bursa saham di Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Jumat (6/6). Laporan ketenagakerjaan AS yang lebih baik dari perkiraan meredakan kekhawatiran pasar terhadap kondisi ekonomi.
Investor turut menyambut positif kabar bahwa Presiden AS Donald Trump menyatakan tiga pejabat kabinetnya akan bertemu perwakilan China di London pada 9 Juni untuk membahas kesepakatan dagang.
Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average (DJI) naik 442,88 poin atau 1,05 persen menjadi 42.762,62, S&P 500 (SPX) menguat 61,02 poin atau 1,03 persen ke 6.000,32, dan Nasdaq Composite (IXIC) bertambah 231,50 poin atau 1,20 persen ke 19.529,95.
Sepanjang pekan, indeks S&P naik 1,5 persen, Dow menguat 1,17 persen, dan Nasdaq melesat 2,18 persen.
Saham Tesla juga berhasil bangkit, memangkas sebagian kerugian tajam yang terjadi pada sesi sebelumnya. Indeks S&P 500 bahkan ditutup di atas level 6.000 untuk pertama kalinya sejak 21 Februari, didorong oleh penguatan saham-saham teknologi.
“Pasar akan selalu mengejar ‘umpan’ kesepakatan dagang kapan pun itu tersedia. Tantangannya adalah apakah kesepakatan itu benar-benar akan tercapai,” kata Jamie Cox, Managing Partner di Harris Financial Group.
Sehari sebelumnya, Trump dan Presiden China Xi Jinping sempat berbicara di tengah memanasnya tensi dagang serta ketegangan soal mineral penting. Namun, beberapa isu utama masih belum terselesaikan dan akan dilanjutkan dalam pembicaraan ke depan.
Pada perdagangan pagi, data menunjukkan jumlah tenaga kerja nonpertanian (nonfarm payrolls) bertambah 139.000 pada bulan Mei, setelah direvisi turun menjadi 147.000 pada April. Survei Reuters sebelumnya memproyeksikan kenaikan hanya 130.000. Tingkat pengangguran tercatat 4,2 persen, sesuai ekspektasi.
Data yang lebih lemah dari perkiraan untuk sektor ketenagakerjaan swasta dan jasa pada awal pekan sempat memicu kekhawatiran bahwa ketidakpastian dagang dapat memperlambat laju ekonomi.
Sepanjang Mei, pasar saham AS menguat tajam, dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq mencetak kenaikan persentase bulanan terbesar sejak November 2023. Kinerja ini ditopang oleh pelunakan sikap dagang Trump dan laporan keuangan perusahaan yang menggembirakan.
Saham Tesla naik 3,8 persen setelah anjlok sekitar 15 persen pada Kamis (5/6) akibat perseteruan terbuka antara Trump dan Elon Musk, termasuk ancaman Trump untuk menghentikan kontrak pemerintah dengan perusahaan-perusahaan Musk. Saham perusahaan raksasa lainnya juga menguat. Amazon naik 2,7 persen dan Alphabet (induk Google) melonjak 3,25 persen.
Wells Fargo menguat 1,9 persen setelah lembaga pemeringkat S&P Global menaikkan prospek bank tersebut dari “stabil” menjadi “positif”. Sebelumnya, bank tersebut juga telah dibebaskan dari pembatasan aset senilai USD 1,95 triliun.
Sementara itu, saham Broadcom anjlok 5 persen karena proyeksi pendapatan kuartalannya dinilai mengecewakan investor. Saham Lululemon bahkan merosot 19,8 persen setelah perusahaan pakaian olahraga tersebut memangkas target laba tahunan, dengan alasan kenaikan biaya akibat tarif yang dikenakan Trump.
Volume transaksi di bursa AS tercatat relatif ringan, yakni sebanyak 14,5 miliar saham, lebih rendah dibanding rata-rata 17,8 miliar saham selama 20 sesi sebelumnya.