Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan Kamis (7/8). Menjelang penutupan, Presiden AS Donald Trump mengumumkan pencalonan Ketua Dewan Penasihat Ekonomi, Stephen Miran, untuk mengisi sisa masa jabatan Gubernur Federal Reserve, yaitu Adriana Kugler. Stephen dijadwalkan menjabat hingga 31 Januari 2026, sementara Trump masih mencari pengganti tetap.
Mengutip Reuters, Indeks Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 224,48 poin atau 0,51 persen ke level 43.968,64. S&P 500 (.SPX) melemah 5,06 poin atau 0,08 persen ke 6.340,00. Sedangkan Nasdaq Composite (.IXIC) menguat 73,27 poin atau 0,35 persen ke posisi 21.242,70.
Sebelumnya, investor juga mencerna laporan Bloomberg yang menyebut Gubernur The Fed Christopher Waller sebagai kandidat utama Trump untuk menduduki kursi Ketua Bank Sentral AS. Trump sebelumnya mengkritik Ketua Fed saat ini, Jerome Powell, karena menunda penurunan suku bunga.
Saham Eli Lilly anjlok 14,1 persen meskipun perusahaan menaikkan proyeksi laba dan penjualan tahunannya, setelah data dari obat penurun berat badan oral orforglipron tidak memenuhi ekspektasi.
Saham Fortinet juga jatuh 22 persen setelah perusahaan keamanan siber itu memberikan proyeksi pendapatan yang lebih rendah dari perkiraan analis Wall Street.
“Kenaikan pasar mulai terlihat melemah. Sebelumnya kita naik karena laporan laba, dan pasar juga cenderung mengabaikan berita-berita soal tarif,” kata Peter Cardillo, Kepala Ekonom Pasar di Spartan Capital Securities, New York.
Trump pada Kamis (7/8) resmi memberlakukan tarif lebih tinggi atas impor dari puluhan negara, yang membuat rata-rata bea masuk AS menyentuh level tertinggi dalam satu abad terakhir.
Sepanjang 2025, S&P 500 telah mencetak 15 kali rekor penutupan tertinggi, sementara Nasdaq sudah membukukan 17 rekor penutupan tertinggi sepanjang masa.
Dari sisi lain, saham Intel turun 3,1 persen setelah Trump menyerukan pengunduran diri CEO baru Intel, Lip-Bu Tan, yang disebutnya 'sangat memiliki konflik kepentingan' karena keterkaitannya dengan perusahaan-perusahaan asal China.
Kenaikan Nasdaq turut didorong oleh saham Apple yang naik 3,2 persen karena rencana tarif terbaru dari Trump tidak banyak menyasar raksasa industri, termasuk Apple.
Trump mengumumkan tarif sekitar 100 persen untuk impor semikonduktor, tetapi menyatakan kebijakan ini tidak berlaku bagi perusahaan yang memproduksi di dalam negeri atau telah berkomitmen untuk melakukannya.
Dari sisi makroekonomi, ekspektasi penurunan suku bunga tidak banyak berubah setelah data pasar tenaga kerja dirilis. Klaim awal tunjangan pengangguran mingguan naik 7.000 menjadi 226.000, tertinggi sejak pekan yang berakhir pada 5 Juli, sedikit di atas proyeksi ekonom yang disurvei Reuters sebesar 221.000.
Menurut alat FedWatch dari CME, peluang penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada September kini berada di angka 93,2 persen, sedikit turun dari 94,6 persen pada sesi sebelumnya, tetapi jauh lebih tinggi dari 37,7 persen sepekan lalu.
Di NYSE, saham yang turun jumlahnya lebih banyak dibanding yang naik dengan rasio 1,01 banding 1. Ada 232 saham mencetak harga tertinggi baru dan 80 saham mencapai titik terendah.
Di Nasdaq, 1.944 saham naik, sedangkan 2.622 saham turun, dengan rasio penurunan terhadap kenaikan sebesar 1,35 banding 1. Volume transaksi di bursa AS tercatat 17,40 miliar saham, di bawah rata-rata 18,23 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.