
Motif di balik penembakan capres Kolombia, Miguel Uribe Turbay, terungkap. Pelaku penembakan masih berusia 15 tahun.
Pelaku ditangkap beberapa menit setelah penembakan di Bogota, Sabtu (7/6). Menurut saksi di lokasi, tersangka sempat berteriak, “Saya melakukannya demi uang untuk keluarga saya.”
Uribe, senator dari partai oposisi Centro Democratico, ditembak dua kali di kepala dari jarak dekat saat berkampanye di taman kota.
Ia langsung dilarikan ke rumah sakit dan menjalani operasi besar. Sampai sekarang kondisi Uribe masih kritis.
“Ia hanya menunjukkan sedikit respons terhadap intervensi medis,” kata Direktur Medis Rumah Sakit Fundacion Santa Fe, Adolfo Llinas Volpe.
Sang istri, Maia Claudia Tarazona, meminta dukungan doa.
“Miguel butuh keajaiban,” katanya kepada wartawan.

Tersangka penembakan juga mengalami luka dalam insiden itu. Sama seperti Uribe pelaku menjalani perawatan di rumah sakit dengan penjagaan ketat.
Pelaku belum diinterogasi hingga kini. Polisi menyatakan pistol 9mm yang digunakan telah dibeli secara legal di negara bagian Arizona, AS, pada 2020. Ia diduga akan dijerat dengan dakwaan percobaan pembunuhan dan kepemilikan senjata ilegal.
Presiden Kolombia Gustavo Petro pada hari yang sama menyatakan keprihatinan atas pengurangan personel pengamanan untuk Uribe.
Menurutnya, jumlah pengawal Uribe mendadak dikurangi dari tujuh menjadi tiga orang pada hari penyerangan.
“Saya harus menyampaikan bahwa skema perlindungan terhadap Senator Uribe justru dikurangi pada hari penembakan itu,” tulis Petro di akun media sosialnya, seraya meminta investigasi menyeluruh.
Pengacara Uribe, Victor Mosquera, menyebut pihaknya telah melaporkan unit perlindungan yang bertanggung jawab.
Sepanjang tahun ini, Uribe disebut telah mengajukan lebih dari 20 permintaan peningkatan pengamanan.
Kementerian Pertahanan Kolombia juga telah menginstruksikan peningkatan keamanan untuk seluruh kandidat presiden.
Kelompok kriminal di Kolombia dikenal sering melibatkan anak di bawah umur untuk melakukan aksi kekerasan, termasuk pembunuhan.
Pemerintah menawarkan hadiah sebesar 3 miliar peso (sekitar Rp11 miliar) bagi siapa pun yang memberi informasi mengenai pihak-pihak yang terlibat dalam serangan.