Kasus Bocah Sodomi 9 Bocah: Ayah Pelaku Sebut Anaknya 'Tak Boleh ke Mana-mana'

Ilustrasi anak kecil laki-laki menjadi korban pelecehan. Foto: HTWE/Shutterstock

Seorang bocah laki-laki di Kota Bekasi, diduga telah menyodomi 9 bocah di lingkungan rumahnya. Ayah terduga pelaku menyebut sang anak kini tengah direhabilitasi oleh keluarga.

“Jadi saya gini. Kasarnya itu anak saya, saya rehabilitasi,” ujarnya saat ditemui kumparan di rumahnya, Selasa (10/6).

“Sudah enggak boleh main ke mana-mana, kayak direhabilitasi sama saya,” ujar sang ayah.

Sang ayah mengaku sedih melihat anaknya yang terus meminta untuk keluar rumah.

“Saya sedih. Kayak kemarin. Anak saya mau ikut takbiran. Dengan adanya seperti ini saya berusaha,” ucap dia.

“Namanya anak kecil. Anak kecil kan masih usia seneng-senengnya main,” tambahnya.

Pelaku Tidak Tahu itu Salah

Selain itu, ayah pelaku menyebut anaknya ini terus meminta keluar rumah karena tak tahu apa yang telah dilakukannya itu adalah perbuatan yang salah.

“Mereka enggak tahu. Masih kecil,” tambahnya.

Sang ayah juga menjelaskan bahwa anaknya sudah mendapatkan pertolongan konseling dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Bekasi.

Dari situ terungkap bahwa sang anak juga pernah menjadi korban sodomi dari dua teman sebayanya.

“Hasilnya dari psikolog itu ternyata dia menyampaikan ke saya, bilang katanya anak saya, saya kaget pas psikolog bilang ke saya, adalah korban. Memang anak saya pelaku, tapi anak saya adalah korban. Korban pertama dan selanjutnya, seterusnya,” ujar sang ayah.

Sang ayah belum mau untuk melaporkan kedua bocah yang katanya juga merupakan warga RT-nya tersebut. Ia hanya menyebut bahwa semuanya akan terbongkar.

“Saya lagi satu-satu dulu. Nanti akan terbongkarnya dari Dinas DPPPA, Pak. Betul, kan? Akan terbongkar semua itu,” ucap dia.

Polres Bekasi Kota Selidiki

Kini, kasus itu sudah dilaporkan ke Polres Metro Bekasi Kota. Kapolres, Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro, mengaku pihaknya sedang melakukan penyelidikan.

“Sudah ditangani reskrim ya,” kata Wahyu kepada kumparan, Selasa (10/6).

Wahyu belum membeberkan sejauh mana penanganan kasus itu.