Jelang COP30, Aruki Himpun Suara Korban Iklim Lewat Indonesia Climate Justice Summit

2 days ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang Pertemuan Perubahan Iklim PBB (COP30) di Brasil pada November mendatang, Aliansi Rakyat untuk Keadilan Iklim (Aruki) akan menghimpun aspirasi masyarakat terdampak krisis iklim di Indonesia. Aspirasi tersebut akan dikumpulkan melalui kegiatan Indonesia Climate Justice Summit (ICJS) yang mengangkat tema “Gerakan Rakyat, Solusi Rakyat: Mengukur Keadilan Iklim dari Lokal ke Global.”

Ketua Panitia Pelaksana ICJS, Puspa Dewy, menyatakan bahwa tema tahun ini menegaskan pentingnya suara komunitas terdampak langsung sebagai kunci perjuangan keadilan iklim.

“Nanti juga ada rumusan-rumusan untuk terwujudnya keadilan iklim, termasuk memperkuat posisi rakyat Indonesia menjelang COP30, bahkan di agenda-agenda atau forum-forum internasional lainnya dalam mewujudkan keadilan iklim,” kata Dewy, Selasa (5/8/2025).

Dewy menegaskan bahwa ICJS menjadi forum strategis untuk memperkuat solidaritas antar rakyat dan komunitas, serta mengembangkan solusi riil berbasis masyarakat, terutama mereka yang paling terdampak oleh krisis iklim.

Ia menjelaskan bahwa situasi krisis iklim yang belum terselesaikan oleh negara telah membawa dampak serius, tidak hanya pada lingkungan, tetapi juga terhadap kemanusiaan dan hak asasi manusia.

Aliansi Rakyat untuk Keadilan Iklim menyebut bahwa kondisi iklim di Indonesia telah memasuki level darurat, lebih dari sekadar bencana biasa, karena dampaknya dirasakan langsung oleh kelompok masyarakat rentan.

Dewy merinci delapan kelompok rentan yang paling terdampak, yakni masyarakat adat, nelayan, masyarakat pesisir, petani, perempuan, masyarakat miskin kota, kaum muda, buruh dan pekerja informal, penyandang disabilitas, serta lansia dan anak-anak.

“Kelompok-kelompok ini menanggung beban kerugian paling besar akibat bencana iklim, namun cenderung diabaikan dalam perumusan kebijakan dan aksi penanggulangan iklim selama ini,” ucap Dewy.

Oleh karena itu, lanjutnya, ICJS akan memfokuskan pembahasan dan dorongan kebijakan pada kelompok-kelompok terdampak tersebut.

Ia juga menyebutkan bahwa kebijakan nasional maupun global yang ada saat ini belum menyentuh akar persoalan krisis iklim dan belum menerapkan prinsip keadilan iklim. Bahkan, beberapa solusi yang ditawarkan justru memperparah pelanggaran HAM dan kerusakan lingkungan.

Dalam diskusi di ICJS, Dewy menekankan pentingnya pengakuan negara terhadap inisiatif dan praktik komunitas dalam menghadapi krisis iklim. Forum ini dirancang sebagai ruang konsolidasi untuk berbagi pengalaman dan membentuk resolusi bersama yang akan didesakkan kepada pemerintah dan pemangku kepentingan.

“Kami melihat bahwa respons iklim hari ini justru menambah kesenjangan dan pemiskinan terhadap kelompok-kelompok yang paling terdampak perubahan iklim,” tegasnya.

Hasil Temu Rakyat akan menjadi pijakan strategis dalam mendorong kebijakan keadilan iklim di Indonesia dan bagian penting dari peta jalan menuju COP30.

Acara Temu Rakyat akan berlangsung pada 26–28 Agustus 2025, diikuti oleh 500 hingga 1.000 peserta dari berbagai wilayah dan kelompok rentan terdampak iklim. Mereka akan mengajukan solusi dan gagasan untuk mendesak pemerintah mengadopsi langkah konkret, termasuk mendukung pengesahan RUU Keadilan Iklim yang dinilai akan menjadi tonggak penting dalam gerakan keadilan iklim nasional.

Dewy menjelaskan bahwa penyusunan tema ICJS dilakukan melalui proses konsultasi panjang yang melibatkan berbagai komunitas rentan agar suara mereka terakomodasi secara bermakna. “Aliansi Rakyat untuk Keadilan Iklim sejak 2024 hingga saat ini telah melakukan konsultasi rakyat di berbagai daerah. Setidaknya ada 13 wilayah yang menggelar konsultasi rakyat dengan melibatkan delapan subjek rentan untuk mendengar situasi, pengalaman, maupun usulan kebijakan demi memastikan perlindungan rakyat dari krisis iklim,” ujar Dewy.

Read Entire Article