Dokter Spesialis Anak sekaligus expert kumparanMOM, dr. Reza Abdussalam, Sp.A, mengatakan mimisan atau perdarahan dari hidung merupakan salah satu kondisi yang cukup sering dialami anak-anak, terutama usia 2 hingga 10 tahun.
“Mimisan jarang menyebabkan hal serius, namun dapat menyebabkan ketakutan dan kekhawatiran untuk orang tua,” ucap dr. Reza saat dihubungi kumparanMOM, Senin (4/8).
Kenapa Anak Bisa Mimisan?
Hidung merupakan bagian tubuh yang kaya akan pembuluh darah, dan sebagian besar terletak di permukaan (superfisial) tanpa perlindungan khusus. Karena itu, trauma ringan saja, seperti mengupil atau terjatuh, bisa menyebabkan perdarahan.
Lebih dari 90% kasus mimisan pada anak disebabkan oleh perdarahan di hidung bagian depan, dan bisa dikategorikan ke dalam dua jenis penyebab:
Penyebab lokal adalah gangguan yang berasal langsung dari hidung. Yang paling sering terjadi adalah idiopatik, yaitu tidak diketahui penyebab pastinya. Selain itu, beberapa pemicu umum lainnya meliputi:
-Kelainan bentuk hidung seperti deviasi septum
-Cedera ringan pada hidung
Mimisan juga bisa disebabkan oleh kondisi yang memengaruhi seluruh tubuh, meskipun lebih jarang. Beberapa contoh penyebab sistemik antara lain:
-Kelainan darah seperti hemofilia dan leukemia
-Gangguan trombosit, misalnya pada demam berdarah (DBD)
-Hipertensi (tekanan darah tinggi).
“Serta faktor lingkungan seperti suhu dingin, udara kering dan kelembaban udara yang kurang baik,” tuturnya.
Tips Mengatasi Anak Mimisan
Ketika anak mengalami mimisan, orang tua harus tetap tenang agar anak juga tidak panik. Berikut langkah pertolongan pertama yang dapat dilakukan:
1. Posisikan anak duduk dan condongkan kepala ke depan, bukan ke belakang, agar darah tidak masuk ke saluran napas atau tertelan.
2. Tekan hidung bagian depan secara lembut selama 5–10 menit.<...