Pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan kinerja impresif sepanjang kuartal II 2025. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal II 2025 sebesar 5,12 persen atau lebih tinggi dibanding periode sama pada tahun sebelumnya 4,04 persen.
Menurut catatan BPS Pulau Sumatera dan Jawa menjadi penopang ekonomi nasional secara signifikan.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Wilayah BPS, Moh. Edy Mahmud menyebut kontribusi wilayah Jawa terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional mencapai 56,94 persen, menegaskan peran strategis pulau terpadat di Indonesia tersebut.
“Secara spasial, ekonomi tumbuh di seluruh wilayah. Wilayah Sumatera dan Jawa menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang menguat pada triwulan II 2025 dibandingkan dengan triwulan II tahun 2024,” ujar dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Selasa (5/8).
Sementara itu, wilayah Sumatera menyumbang 22,20 persen terhadap total PDB nasional. Aktivitas industri pengolahan, perdagangan, serta sektor pertanian dan informasi-komunikasi menjadi pengerak roda ekonomi nasional.
Jawa tercatat sebagai salah satu wilayah dengan pertumbuhan tertinggi secara spasial, yakni 5,24 persen, hanya sedikit di bawah Sulawesi yang tumbuh 5,83 persen.
Kedua wilayah tersebut mencatatkan lonjakan ekonomi yang ditopang oleh sektor industri pengolahan yang makin menggeliat.
Sumbangsih tertinggi di Jawa berasal dari Provinsi DKI Jakarta, yang menyumbang andil pertumbuhan sebesar 1,45 persen. Di wilayah ini, tiga sektor utama menjadi motor penggerak ekonomi: industri pengolahan, perdagangan, serta informasi dan komunikasi.
Sementara di Sumatera, provinsi dengan kontribusi terbesar adalah Sumatera Utara.
“Sumber pertumbuhan utama wilayah Sumatera adalah industri pengolahan, pertanian, dan perdagangan. Provinsi yang memberikan sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi adalah Sumatera Utara, dengan andil pertumbuhan itu sebesar 1,09 persen,” jelas Edy.
Selain Jawa dan Sumatera, wilayah-wilayah lain juga mencatat pertumbuhan positif meski kontribusinya terhadap PDB nasional lebih kecil.
Di Bali dan Nusa Tenggara, sektor akomodasi dan makanan, industri pengolahan, serta perdagangan menjadi pendorong utama. Provinsi Bali menjadi lokomotif kawasan ini dengan andil pertumbuhan sebesar 2,79 persen.
Di wilayah Kalimantan, pertumbuhan ditopang oleh industri pengolahan, pertanian, dan perdagangan. Sedangkan di Sulawesi, tiga sektor kunci adalah industri pengolahan, perdagangan, dan pertambangan.
Adapun wilayah Maluku dan Papua mencatat pertumbuhan yang cukup solid berkat sektor industri pengolahan, perdagangan, dan pertanian.
“Provinsi yang memberikan sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi di wilayah Maluku dan Papua adalah Provinsi Maluku Utara, dengan andil pertumbuhan sebesar 4,82 persen,” tambah Edy.
Secara keseluruhan, struktur ekonomi nasional pada kuartal II 2025 masih didominasi oleh kekuatan domestik, dengan ...