Maraknya pilihan mobil listrik murni (Battery Electric Vehicle/BEV) baru dengan harga terjangkau di Indonesia, menjadi sorotan oleh lembaga pembiayaan Adira Finance untuk menerapkan syarat kredit yang lebih fleksibel.
Head of Branch SSD Adira Finance Ahmad Fauzi menerangkan, pihaknya bakal mengkaji ulang ketentuan pengajuan skema kredit mobil listrik baru saat ini. Sebab salah satu ketentuan untuk mengajukan kredit di leasing ini adalah harus memiliki BPKB kendaraan roda empat sebagai jaminan.
"Saat ini memang regulasinya (kredit) harus kepemilikan mobil ke-2. Namun tidak menutup kemungkinan dengan maraknya EV penumpang yang semakin murah, mungkin regulasinya saat ini sedang dikaji ulang," buka Fauzi ditemui di Tangerang belum lama ini.
Dirinya menambahkan, saat awal kemunculan mobil listrik massal di pasar domestik, kala itu banderol yang ditawarkan masih sangat tinggi dan ditambah jumlah pilihan model yang masih terbatas dibandingkan sekarang.
"Adanya segmen baru keluar dengan harga Rp 200 jutaan sekarang, mungkin dari Adira akan mengkaji ulang regulasi dan melihat dari sisi manajemen risikonya. Segmen ini tentunya menyasar kalangan lebih muda seperti mahasiswa yang menggeser menengah atas hingga ke middle-low," papar Fauzi.
Mobil listrik murni kini turut meramaikan kendaraan dengan kelas harga Rp 250 juta ke bawah. Nama terbaru ada BYD Atto 1 yang menawarkan dua pilihan varian yaitu Dynamic seharga Rp 195 juta dan Premium Rp 235 juta.
Jauh sebelum model tersebut terdapat pula nama-nama Wuling Air ev yang dilego mulai Rp 195 jutaan hingga Rp 252 jutaan. Kemudian VinFast VF3 yang dibanderol Rp 197 jutaan dan DFSK Seres E1 dengan harga Rp 189 jutaan.
"Karena bisa jadi segmennya untuk milenial, first jobber, dan sebagainya. Soalnya waktu awal mobil listrik itu kan segmennya tengah ke atas, sehingga Adira memandang bahwa orang yang beli mobil listrik itu sudah pernah punya, sudah familiar, sudah memiliki mobil sebelumnya atau pertama," jelasnya.
"Satu sisi memang kami melihat aturan yang kemarin kami keluarkan di awal untuk yang mobil kedua itu, mungkin ke depannya akan sedikit bisa disesuaikan dengan kebutuhan market," pungkas Fauzi.